Sabtu, 27 Oktober 2012

 Kost Bale Bangsa


Bale Bangsa merupakan suatu nama dari kost-kostan yang berada di Kampung Samirono - Yogyakarta. Pemilik dari Kost Bale Bangsa adalah Bapak Subiyantoro Kurniawan dan Ibu Shintia Yosepa. Kost Bale Bangsa terdiri dari 4 kamar laki-laki dan 7 kamar perempuan yang dipisah oleh rumah dari Bapak Toro (pemilik kost-kostan). Kost Bale Bangsa sudah berdiri lam dan mengalami banyak renovasi tetapi tidak mengalami perubahan yang drastis sehingga nilai keklasikannya masih tampak. Kata Bapak Toro, " Kost ini memang diseting seperti ini, tidak banyak dirubah supaya anak-anak yang kost sini zaman dulu bisa mengenang masa-masa waktu kost disini".

Kost-kostan bale bangsa sangat sejuk dan rindang oleh banyaknya pohon yang menghiasi. Ini merupakan nilai plus (+) sendiri karena kita lihat sekarang ini sedikit sekali pohon dan tanaman yang ada di kampung samirono. Dan sangat sedikit sekali kost-kostan disamirono yang memiliki banyak pohon dan tanaman di halamannya. Kebanyakan gersang karena sedikitnya pohon dan tanaman, bahkan ada yang tanpa pohon ataupun tanaman hiasa dalam pot. Tanaman juga berguna sebagai penyaring CO2 (Karbondioksida) dan menghasilkan O2 (Oksigen) untuk bernafas. Bisa dibayangkan bagaimana jika tidak ada tumbuhan hijau di halaman rumah kita? Pasti akan terasa panas dan gersang sekali seiring dengan makin banyaknya alat transportasi seperti sepeda motor dan mobil.
Selain itu terdapat Warung Makan Omah Ngarep di bagian depan rumah Bapak kost yang dikelola sendiri oleh Bapak Toro bersama Istri. Warung Omah Ngarep buka dari jam 9 sampai habis. Dan hebatnya selalu ramai oleh pengunjung dari kalangan mahasiswa sampai pegawai. Jadi yang kost di Bale Bangsa tidak perlu jalan jauh untuk membeli makan pagy maupun makan siang. Selain itu keramahan Bapak kost beserta keluarga juga membuat ikatan persaudaraan dikalangan penghuni kost semakin erat. Bahkan tetangga sebelah kost pun juga ramah-ramah. 
Saya merupakan salah satu yang menempati kost Bale Bangsa yang berada di no 3. Saya merasakan hal yang berbeda saat menempati kost ini. Banyak pengalaman baru yang saya dapat, serta saya mendapat keluarga baru yaitu keluarga besar kost Bale Bangsa. Sikap saling membantu, saling menolong, dan kerjasama dijunjung tinggi oleh setiap penghuni kost. Seperti menjaga kebersihan dan jadwal piket bersih-bersih.
Adapun event-event yang di buat oleh kost Bale Bangsa seperti "Kumpul Bareng Bale Bangsa". Kita semua penghuni kost berkumpul bersama dengan Pemilik rumah sekeluarga untuk sharing selama kost di Bale Bangsa. Jadi penyampaian saran, kritik, pujian dll disampaikan disini. Selain itu tujuan utama dari kumpul bareng ini adalah mempererat tali persaudaraan supaya lebih akrab dan saling simpati maupun empati. Berikut merupakan beberapa foto acara kumpul bareng yang dilaksanakan pada tahun 2010 yaitu memasak bersama kemudian makan bersama.





Terlihat keakraban dan kekeluargaan saat acara tersebut. Dan semoga tali persaudaraan dan kekeluargaan ini bisa terjaga sampai kapanpun. Dan kalo ada yang menikah undang-undang ya ataupun acarayang lain bisa komunikasi lewat phone ataupun facebook di grup Bale Bangsa maupu Omah Ngarep.

Iwan Fals Sulit Menceritakan Ulang Lagu "Ibu"

 

[BERITA] Penyanyi balada Virgiawan Listanto atau biasa disapa Iwan Fals merasa sukar mencurahkan perasaannya jika diminta menceritakan ulang proses penciptaan lagu Ibu. diceritakan kembali. Bibirnya kelu tanpa mampu berkata-kata. Sesekali ia terdiam lalu memperdengarkan tawa sendu.

iwan falsKepada Tempo dia berkata singkat, "mengarang lagu Ibu mengalir begitu saja," ketika dihubungi di Bogor, Selasa, (22/12).

Dalam ingatannya, sosok Ibu digambarkan layaknya udara. Kasih sayang yang diterima, tak mampu dia balas. Meski berhadapan dengan darah dan nanah, bagi ayah almarhum penyany Galang Rambu Anarki ini, kasih sayang Ibu tak akan pernah sirna hingga kapanpun.

Kini lagu Ibu yang dibuatnya sekitar tahun 1985 itu, telah menjadi ilustrasi perjuangan sosok Ibu di Indonesia. Terlebih ketika menyambut Hari Ibu yang jatuh setiap 22 Desember. Banyak kalangan yang menjadikan lagu itu sebagai "lagu kebangsaan" Ibu.

"Saya mengucapkan selamat Hari Ibu bagi ibu-ibu di Indonesia," ujarnya. Ayah dua anak ini menambahkan keberadaan seorang Ibu sepenuhnya mendorong dirinya menjadi lebih berani berbuat sesuatu pada zamannya dulu.

Sudah banyak versi lagu Ibu didaur ulang oleh beberapa musisi. Dia pun sempat mendengarkan langsung lagu itu dibawakan. Namun bagi suami Yos ini, suasana hati dan karakter penyanyi turut mempengaruhi penilaian keseluruhan lagu itu.

"Sosok Ibu sangat dominan memengaruhi kehidupan saya. Ibu telah mewarnai hidup saya," kata pria kelahiran 3 September 1961 ini. (source : tempo interaktif) ***


MAKNA IDUL ADHA BAGI KEHIDUPAN

Add caption
"Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu ni’mat yg banyak. Maka dirikanlah salat krn Tuhanmu dan sembelihlah hewan . Sesungguhnya orang-orang yg membenci kamu dialah yg terputus?"
 
Pemberian ni’mat oleh Allah kepada manusia tak terhingga. Anak isteri dan harta kekayaan adl sebagian ni’mat dari Allah. Kesehatan dan kesempatan juga ni’mat yg sangat penting. Manusia juga diberi ni’mat pangkat kedudukan jabatan dan kekuasaan. Segala yg dimiliki manusia adl ni’mat dari Allah baik berupa materi maupun non materi. Namun bersanmaan itu pula semua ni’mat tersebut sekaligus menjadi cobaan atau ujian fitnah atau bala? bagi manusia dalam kehidupannya. Allah berfirman ?Dan ketahuilah bahwasanya harta kekayaanmu dan anak-nakmu adl fitnah . Dan sesungguhnya Allah mempunyai pahala yg besar?

Meskipun Allah memberikan ni’mat-Nya yg tak terhingga kepada manusia tetapi dalam kenyataan Allah melebihkan apa yang diberikan kepada seseorang daripada yg lain. Sehingga ada yg kaya raya cukup kaya miskin bahkan ada yang menjadi seorang papa gelandangan berteduh di kolong langit. Demikian juga ada yg menjadi penguasa ada yg rakyat jelata. Ada pimpinan/ kepala dan ada bawahan / anak buah. Ini semua juga dalam rangka cobaan bagi siapa yang benar-benar mukmin dan siapa yg hanya mukmin di bibir saja.
Salah satu bukti bahwa seorang mukmin telah lulus cobaan dalam ni’mat harta kekayaan adl ia dgn ikhlas mengunakannya utk ibadah haji. Sehingga bagi orang demikian akan memperoleh haji yg mabrur. Sedang haji mabrur pahalanya hanyalah surga sebagaimana sabda Nabi SAW ?Orang yg dapat mencapai haji yg mabrur tiada pahala yg pantas baginya selain surga?

Betapa gembira dan bahagianya orang kaya yg dapat mencapai haji mabrur demikian. Belum lagi jika ia sempat salat berjamaah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi maka tiada terkira lagi pahalanya. Namun ini konteksnya adl orang yang kaya. Sedang orang yg tidak mampu / miskin tidak perlu berkecil hati. Bagi kita yg tidak mampu maka konteksnya terkandung dalam hadis Nabi SAW berikut “Hajinya orang yg tidak mampu adalah berpuasa pada hari Arafah?
 
Itulah maka sangat disayangkan bila di antara kita ada yg menyia-siakan kesempatan dari Allah yakni tidak mau berpuasa pada tanggal 9 Zul Hijjah yg disebut puasa Arafah itu.Cobaan tentang harta kekayaan juga berkaitan dgn pelaksanaan ibadah udhiyah yakni menyembelih hewan yang terkenal dgn hewan qurban di hari raya. Karena pada hari ini Allah mensyariatkan utk ber-udhiyah {menyembelih hewan} maka hari raya ini disebut dgn hari raya Adha wa biha sumiya yaumal-adha. Demikian juga penjelasan Rasulullah SAW ?Hari raya fitrah adl pada hari manusia berbuka menyudahi puasa Ramadan. Sedangkan hari raya Adha adl pada hari manusia ber-udhiyah ?

Maka salah satu bukti lagi bahwa seseorang lulus dari cobaan harta adl ia dgn ikhlas mau mengunakannya untuk ber-udhiyah baik itu berupa sapi kerbau maupun kambing. Ini tergantung pada kemampuan masing-masing. Seekor kambing boleh digunakan utk satu orang beserta keluarga seisi rumahnya. Sedang sapi / kerbau boleh utk tujuh orang beserta keluarga seisi rumah mereka masing-masing. Daging sembelihan ini termasuk syiar agama yakni utk dimakan menjamu tamu diberikan kepada yg meminta atau yg tidak meminta {orang mampu}. Daging ini juga boleh disimpan utk dimakan hingga hari tasyrik . Allah berfirman ?Makanlah sebagiannya dan utk memberi makan orang yg tidak meminta dan orang yg meminta?. {QS. Al-Hajj 36}.

Sementara Nabi bersabda ?Makanlah utk memberi makan dan simpanlah !?
Sementara itu cobaan besar terhadap sesuatu yg dimiliki manusia pernah dialami Abul Anbiya? Khalilurrahman Ibrahim AS. Beliau telah lulus ujian atau cobaan dari Allah. Hal ini didokumentasikan dalam Al-Qur?an ?Dan ketika Ibrahim diberi cabaan oleh Tuhannya dgn beberapa kalimat lalu Ibrahim lulus dalam cobaan itu. Allah berfirman ?Sesungguhnya Aku menjadikan kamu hai Ibrahim Imam semua manusia ..?. ?

Kelulusan Ibrahim tidak hanya dalam melaksanakan perintah Allah tetapi juga dalam kebijaksanaannya menyampaikan perintah itu kepada anaknya yg sangat dicintainya. Beliau tidak langsung mengambilnya tiba-tiba dan tidak pula mencari kelengahan atau dgn taktik menculik teror dan intimidasi. Meskipun Ibrahim memiliki massa yg banyak tetapi beliau tidak menggunakan massa agar anaknya bertekuk lutut di hadapannya. Perintah Allah disampaikannya dgn transparan penuh argumentasi Ilahiah.

Sedangkan Ismail anak yg patuh dan mengerti kedudukan orang tuanya dan posisinya sebagai anak ia tidak membangkang dan tidak bimbang. Ismail memberikan jawaban yg memancarkan keimanan tawaddu? dan tawakkal kepada Allah bukan utk menonjolkan kepahlawanan atau kegagahan mencari popularitas. Ia tidak melakukan unjuk rasa yang konfrontatif tanpa mengindahkan akhlakul karimah atau dgn kekerasan utk memprotes kehendak bapaknya.

Sungguh dua tokoh bapak dan anak ini merupakan uswah hasanah bagi umat manusia. Bahkan syariat Nabi Muhammad SAW merupakan syariat yg dulunya telah diwahyukan Allah kepada Ibrahim . Maka kita menyembelih hewan qurban di hari ?Idul Adha ini termasuk meneladani sunnah Ibrahim sebagaimana sabda Nabi SAW ?Sunnatu abikum Ibrahim.? Idul Adha memiliki makna yg penting dalam kehidupan. Makna ini perlu kita renungkan dalam-dalam dan selalu kita kaji ulang agar kita lulus dari berbagai cobaan Allah. Makna ?Idul Adha tersebut:
    Menyadari kembali bahwa makhluk yg namanya manusia ini adl kecil belaka betapapun berbagai kebesaran disandangnya. Inilah makna kita mengumandangkan takbir Allahu akbar !
    Menyadari kembali bahwa tiada yg boleh di-Tuhankan selain Allah. Menuhankan selain Allah bukanlah semata-mata menyembah berhala seperti di zaman jahiliah. Di zaman globalisasi ini orang dapat menuhankan tokoh lebih-lebih lagi si Tokoh itu sempat menjadi pucuk pimpinan partainya menjadi presiden/wakil presiden atau ketua lembaga perwakilan rakyat. Orang sekarang juga cenderung menuhankan politik dan ekonomi. Politik adalah segala-galanya dan ekonomi adl tujuan hidupnya yg sejati. Bahkan HAM menjadi acuan utama segala gerak kehidupan sementara HAT diabaikan. Inilah makna kita kumandangkan kalimah tauhid La ilaha illallah !
    Menyadari kembali bahwa pada hakikatnya yg memiliki puja dan puji itu hanyalah Allah. Maka alangkah celakanya orang yg gila puja dan puji sehingga kepalanya cepat membesar dadanya melebar dan hidungnya bengah bila dipuji orang lain. Namun segera naik pitam wajah merah dan jantung berdetak melambung bila ada orang yang mencela mengkritik dan mengoreksinya. Inilah makna kita kumandangkan tahmid Wa lillahil-hamd !
    Menyadari kembali bahwa manusia ini ibarat sedang melancong atau bepergian yg suatu saat rindu utk pulang ke tempat tinggal asal yakni tempat yg mula-mula dibangun rumah ibadah bagi manusia Ka?bah Baitullah. Inilah salah satu makna bagi yg istita?ah tidak menunda-nunda lagi berhaji ke Baitullah. Di sini pula manusia disadarkan kembali bahwa pada hakikatnya manusia itu satu keluarga dalam ikatan satu keimanan. Siaopa pun dia dari bangsa apapun adl saudara bila ia mukmin atau muslim. Tetapi bila seseorang itu kafir adl bukan saudara kita meskipun dia lahir dari rahim ibu yg sama. Maka orang yg pulang dari haji hendaknya menjadi uswah hasanah bagi warga sekitarnya tidak membesar-besarkan perbedaan yg dimiliki sesama muslim terutama dalam hal yg disebut furu?iyah.
    Menyadari kembali bahwa segala ni’mat yg diberikan Allah pada hakikatnaya adl sebagai cobaan atau ujian. Apabila ni’mat itu diminta kembali oleh yg memberi maka manusia tidak dapat berbuat apa-apa. Hari ini jadi konglomerat esok bisa jadi melarat dgn hutang bertumpuk jadi karat. Sekarang berkuasa lusa bisa jadi hina tersia-sia oleh massa. Kemaren jadi kepala kantor dgn mobil Timor entah kapan mungkin bisa jadi bahan humor krn naik sepeda bocor. Sedang ni’mat yg berupa harta hendaknya kita ikhlas utk berinfaq di jalan Allah seperti utk ber-udhiyah .
    Percayalah dalam hal harta apabila kita ikhlas di jalan Allah niscaya Allah akan membalasnya dgn berlipat ganda. Tetapi jika kita justru kikir pelit tamak bahkan rakus tunggulah kekurangan kemiskinan dan kegelisahan hati selalu menghimpitnya. Akhirnya semoga ?Idul Adha dgn berbagai ibadah yg kita laksanakan sekarang ini dapat membangunkan kembali tidur kita . Kemudian kita berihtiar lagi sekuat tenaga utk memperbanyak amal saleh sebagai pelebur amal-amal buruk selama ini. Amin !

    sumber file al_islam.chm